SatuHati Beda Keyakinan Cerpen Karangan: Annisaverio Kategori: Cerpen Cinta Sedih. Lolos moderasi pada: 14 April 2015. Aku dan dia kukuh pada agama yang kami anut, sangat tidak mungkin jika kami bersatu, meskipun masih ada rasa cinta di dalam hati. Tidak mungkin mengorbankan agama karena terlalu memaksa kehendak untuk bersama.. Cerpen Karangan AnnisaverioKategori Cerpen Cinta Sedih Lolos moderasi pada 14 April 2015 Cinta itu bukan apa yang difikirkan oleh akal, tapi cinta adalah apa yang dirasakan oleh hati. Tidak ada yang salah dengan cinta, tidak ada yang salah dengan takdir, yang salah adalah jika kita terlalu memaksa kehendak kita untuk mempersatukan cinta yang tak mungkin bersatu. Dengan mengenakan seragam putih abu-abu yang lengkap dengan atribut, aku dan teman-temanku berjalan menyusuri koridor sekolah, kami bergegas menuju kantin karena sepertinya cacing di perut kami sudah berontak. Saat kami berjalan melintasi lapangan sekolah, seseorang memanggil temanku, “Dina!!”. Tak hanya Dina, kami pun menoleh ke arah orang itu, seorang lelaki dengan rambut jikrak dan celana abu-abunya yang agak kuncup sedikit menarik perhatianku. Dia tersenyum ke arahku, ia lalu bertanya pada sahabatku, Dina “Din, cewek yang di sebelah kananmu nama siapa?”, “oh, namanya niknuk” jawab sahabatku, “iih, bukan niknuk tau, namaku ayuni” aku menimpali pembicaraan mereka. Setelah itu aku menarik teman-temanku untuk segara bergegas ke kantin. Seiring berjalannya waktu, akhirnya aku dan juna cowok yang membuatku tersipu malu semakin akrab. Kami saling berbagi kisah, sewaktu-waktu sangat kami sedang duduk di lapang sekolah, ia menyatakan cintanya padaku “kamu mau gak jadi pacarku?” aku sangat senang mendengar pernyataannya itu. Tanpa fikir panjang, aku pun mengiyakannya. Satu tahun berlalu kami jalani hubungan kami, hingga akhirnya kami menemukan titik terang bahwa kami tidak akan mungkin bisa bersama. Bukan karena adanya orang ketiga atau selisih paham di antara kami, tapi karena takdirlah yang memisahkan kami. Perbedaan agama memisahkan kami, dua insan yang saling mencintai.. Aku dan dia kukuh pada agama yang kami anut, sangat tidak mungkin jika kami bersatu, meskipun masih ada rasa cinta di dalam hati. Tidak mungkin mengorbankan agama karena terlalu memaksa kehendak untuk bersama.. Bukan cinta yang salah, bukan takdir yang salah, dan bukan rasa yang salah. Karena pada akhirnya semua akan menemui titik terang. Cerpen Karangan Annisaverio Facebook Annisaverio Ayuni Cerpen Satu Hati Beda Keyakinan merupakan cerita pendek karangan Annisaverio, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Impian Terindah Ku Oleh Nova Oktalia Aku hanya seorang ibu rumah tangga, seorang perempuan yang lemah dan tak berdaya bila disakiti suamiku, baik secara fisik maupun batin, sudah hampir 3 tahun kami menikah dan mempunyai Gerimis Merah Part 2 Oleh Arief Agoomilar Motor itu masih melaju membelah genangan air yang mulai bermunculan di sepanjang jalan, membawa sejuta harapan untuk bertemu dengan kekasihku yang tentu sudah sedari tadi menunggu. Kini embun di Two Persons Who I Loved Oleh Arta Rafian Kumpulan awan putih menghilang terganti dengan cerahnya langit biru. Kabut lebat yang menutupi pandangan mata kini menghilang. Terlihat jam tangan Rian menunjukkan pukul 0630 pagi. Sekolah masih terlihat sepi Firra dan Gerimisnya Oleh Nurwidya Yuliastini “Firaaaa…!” saat kuteriaki wanita itu, dia hanya menoleh tak berkata sedikitpun, ia hanya melihatku dengan wajah yang aku lihat di matanya banyak beribu cerita yang sulit kujelaskan, matanya yang “Love” Rasa Yang Tak Akan Pernah Mati Oleh April lia Cinta. Satu kata penuh makna yang indah. Melebihi kilauan berjuta bintang di langit. Cinta. Semanis senyum yang terlukis di wajahmu. Ya, setiap lekuk wajahmu yang memancarkan keindahan. Sungguh mempesona “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" jawabkusambil sok baik. "Stev, kamu sadar gk sii selama ini kamu udah ngelupain aku, kamu udah gak pernah bareng-bareng lagi sama aku, bahkan untuk sekedar menyapa pun tidak pernah"jawabnya sambil berlinangan air mata. "Yaa salahin aja tuh gurumu kenapa die misahin kita!" jawabku kasar sambil memegang HP. -> Seseorang yang aku cintai tapi berbeda keyakinan Gw lahir di Jakarta . Sampe gw menduduki bangku SMA pun gw di Jakarta. Alhamdulillah selama ini gw masuk dengan bangga. Saat gw ingin melanjutkan kuliah, Bonyok gw nyuruh gw kuliah di Bandung. Awalnya gw sih sedih soalnya pisah sama kedua orangtua gw. Tapi alhamdulillah gw tinggal dengan keluarga besar tante gw yg sama baiknya kayak keluarga gw. Gw betah banget tinggal disana. Tahun 2008 gw mulai kuliah di Universitas Padjajadran Bandung. Senang disini karena semua teman-teman di Bandung kekeluargaan semua dan solid banget. Saat itu gw punya prinsip kalo selama di Bandung , Gw ga mau pacaran sama orang Bandung. Ga tau tuh prinsip datang dari Tapi semua omongan gw kemakan. Suatu hari gw pergi sama temen gw dan mau dikenalin sama temannya karena dia mau antar undangan temennya. Ga tau kenapa waktu itu gw males banget. Tapi karena temen gw maksa akhirnya gw ikut. Saat gw liat dan dikenalin tmn gw bah ternyata yg dikenalin cowo ganteng parah lah gw suka banget karakternya dari awal gw liat. Emang si ganteng itu relative, tapi emang aneh dari sekian cowo di bandung gw baru tertarik banget sama cowo ya sama dia..Deg-degan sih waktu salaman sama dia. Saat itu gw gencar banget cari tau tentang dia ke temen gw..singkatnya aja deh banyak si cobaan saat gw pedekate ma dia. Entah banyak pikiran aneh2 lah gara2 beda agama. Tp justru disinilah gw ngerasa perbedaan itu makin terasa indah saat dijalani. Setelah itu gw dekat dengan pria bandung ini. Hampir lebih dari sebulan kita saling mengenal karakter masing-masing. Karena cocok dan nyaman akhirnya gw nekad pacaran sama orang yang berbeda agama. Dia Pria kelahiran 29 Desember 1990 Suku Batak dan beragama kriten. gubraakk.... Jauuh banget kan bedanya ma gw.. Gw suku Jawa timur dan lahir 30 oktober 1990 dan beragama islam. Tapi ga tau gw nyaman banget bicara sama dia dan gw sayang banget sama dia.. banyak kejadian-kejadian lucu yang ga pernah bisa gw lupain sampe sekarang. inndaah banget pacaran sama dia. sampaii akhirnya gw harus putus. Karena ga mungkin kita ngelanjutin hubungan yang sangat sangat berbeda prinsipnya. sampe sekarang alhamdulillah hubungan kita tetap baik-baik ga pernah bermusuhan. satu-satunya mantan gw yang paling gw sayang dan berkesan seumur hidup gw. Tapi keputusan untuk berpisah ga membuat gw harus bergalau-galau terus. yang terpenting sekarang gw harus mendoakan masa depan dia dan mendoakan yang terbaik buat berharga buat gw adalah saat gw bisa menghargai perbedaan satu sama lain, kekurangan dan kelebihan masing-masing, dan saling mensupport satu sama lain walaupun agama kita BEDA..sempet gw menangis sebulan lebih mikirin nih mantan smpai skg akhirnya gw ikhlas ngelepasin dia asal dia bisa bahagia dan temuin jauh lbh baik dr gw dua kali lipatlah..krn gw tau dia sangat baik sekali dan ga pantes disakiti.. Puisi ini gw buat sendiri lho sesuai dengan perasaan gw saat itu. emang si puisi gw emang ga sebagus sastra puisi lain yg udah blooming. Tapi bagi gw puisi ini menyentuh banget dan punya makna tersendiri simak baik-baik ya... Judulnya " Teruntuk Patar" J Patar... Dia datang di hidupku tiba-tiba... Patar... Dia masuk ke jiwaku secara perlahan... Patar... Seseorang yang aku kagumi sejak awal melihat matanya... Patar... Seseorang yang penuh kelembutan dan kasih sayang... Patar... Seseorang yang mengajarkan arti keindahan... Patar.. Seseorang yang mengerti keadaanku disaat aku sedih maupun merasakan sakit yang tak tertahan... Patar... Seseorang yang sangat berarti bagi hidupku... Patar... Seseorang yang bisa menjadi multifungsi dalam segala hal. Terkadang dia bisa sebagai teman, kakak dan pacar tentunya... Patar... Selalu melindungiku disaat hujan turun, dia selalu mengingatkan jaket, payung dan yang paling aku ingat dia tidak pernah berhenti mengingatkan ini semua... dan aku yang akan selalu menemaninya dengan kesetiaanku... Patar... mengajarkanku arti ketulusan dan saling menghargai Tapi kenyataannya... Patar... adalah seseorang yang berbeda denganku... dan bila suatu saat itu semua tidak mungkin terjadi , Aku harap ini karena waktu bukan karena suatu kesalahaan... *End Semua puisi yang gw buat ini real banget.. dan murni 100% sesuai dengan semua yang gw tulis.. Sampai akhirnya gw putus sama dia bukan karena suatu kesalahan bukan karena gw atau dia selingkuh ataupun karena tidak cocok.. Tapi semuanya berakhir karena waktu. Waktu yang mengharuskan gw berpisah ma dia. waktu dimana kita harus merelakan satu sama lain bahagia. Waktu dimana gw harus menjalankan masa depan gw dan dia harus menjalankan masa depan dia.. Semoga kamu selalu bahagia ya Patar.. amin -. CintaBeda AgamaOleh Jeejeee12Source source : https://bit.ly/3dmXi2uJangan Lupa Subscribe & Follow Instagram aku yaSubscribe http Malang - Cinta beda agama memang cukup rumit dan harus saling memahami satu sama lainnya. Namun tak sedikit pasangan beda agama ini yang bisa mempertahankan hubungannya selama ada juga pasangan yang berakhir karena menemui jalan buntu soal perbedaan keyakinan itu. Hal itulah yang dialami oleh Deni, pria asal Malang, Jawa Timur yang berbagi kisahnya kepada Detikcom mengenai hbungannya bersama wanita pujaannya yang berbeda agama, melalui program Harta, Takhta, rangka memeriahkan hari kasih sayang atau Hari Valentine, Detikcom membuat program Harta Takhta Cerita. Acara ini dibuat untuk kamu yang punya kisah menarik bisa berupa perjuangan cinta, karier atau pun cerita hidup menarik lainnya. Nantinya, cerita paling menarik dari detikers akan dipilih untuk dibacakan oleh sederet publik figur hingga tokoh kenamaan Indonesia. Buat kamu yang sudah penasaran dan tak sabar ingin ikutan, pastikan kamu simak syarat dan ketentuan KLIK DI pasangan yang mengakhiri hubungannya. Foto Getty Images/iStockphoto/ kisah Deni selengkapnyaDear detikers ini ceritaku. Aku Deni dari Malang. "Seamin tapi tak seiman" sudah hampir dua tahun kita berpisah. Namun, kenangan masih sulit dilupakan. Aku yakin, kita masih berpura-pura kuat dan seolah-olah tak merasakan pacaran beda agama itu seru! Satu hal yang sangat istimewa ialah, kita tidak pernah mengusik kepercayaan masing-masing, malah saling support dan reminder untuk selalu dekat kepada Pencipta-Nya menjelang hari Minggu, kamu tidak segan untuk mengingatkan aku ke gereja dan saat suara adzan berkumandang, aku juga tidak segan mengingatkan kamu untuk salat kecuali PMS ya.Kalau dia masih ingat, dulu kita pernah ke Klenteng tempat ibadah Konghucu karena gabut ya. Saat itu, kita berdua memberanikan diri untuk mengikuti ibadah Konghucu, berdoa kepada apa kamu tahu doa-ku? Ya, sederhana saja, yaitu "semoga kamu selalu bahagia". Ah sial, coba saja doa-ku "semoga kita sampai pelaminan " pasti nggak bakal gini ceritanya.Deni - Malang, Jawa Timur. gaf/eny
8 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta [2010] Film yang dibintangi oleh Reza Rahadian ini sangat layak untuk ditonton. 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta mengangkat tentang tema percintaan beda agama sampai dengan restu orang tua yang menjadi penghalang cinta tersebut.
Cerita ini hasil pemikiran nyata dari penulis. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, latar, tempat, alur, dan lain lain. Selamat membaca, selamat menikmati dan semoga suka. Terima kasih. ***Ketika cinta bersemi pada dua hati manusia yang berbeda keyakinan. Seamin, tetapi tak seiman. Sehingga pada akhirnya, harus memilih antara cinta dan keyakinan. Alleta adalah seorang wanita Muslim yang menjalin hubungan dengan seorang pemuda penganut agama Kristen bernama mereka dapat bersama?Dari balik jendela kaca, terlihat seorang gadis cantik yang sedang tertidur pulas. Di sisi kiri tempat ia tertidur, tepatnya di atas meja rias, terdapat sebuah jam beker. Ketika jarum jam menunjukkan pukul 0600, alarm pun berbunyi sehingga membuat Alleta terbangun dari tidurnya. Perlahan ia membuka mata, menyibak selimut yang menutupi tubuh, lalu duduk di tepi ranjangnya. "Ternyata udah jam 6 pagi, aku harus segera bersiap ke sekolah," ucapnya pada diri merapikan kembali tempat tidurnya, ia berjalan dengan langkah pelan menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri dan menyegarkan tubuhnya. Tiga puluh menit pun berlalu, ia kini telah siap dengan seragam lengkap. Kemudian Alleta berjalan menghampiri ayah dan ibunya di ruang makan, yang telah menunggunya untuk sarapan pagi bersama."Pagi, Mah, Pah," sapa Alleta pada kedua orang tuanya."Pagi, Sayang," jawab keduanya berbarengan."Gimana hari ini, jadi 'kan ke sekolah baru?" tanya ibu pada Alleta."Jadi dong, Bu, masa gak jadi," kata Alleta. "Ketika di sekolah nanti, belajarlah dengan baik." Ayah berucap sambil menatap pada Alleta."Iyah, Ayah," sahut sarapan pagi, Alleta berpamitan pada ayah dan ibunya. Alleta berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor. Setibanya di sekolah, ia langsung menuju ke kelas baru yang akan dia tempati. Berselang beberapa menit ia duduk, masuklah wali kelasnya bersama dengan seorang siswa yang berwajah sangat tampan. Sontak membuat seisi ruangan menjadi sedikit gaduh oleh ungkapan pujian dari para siswi."Anak-anak semuanya harap tenang, jangan ribut!" ucap wali kelas dengan sedikit kembali tenang, ibu guru segera mempersilakan siswa tersebut untuk memperkenalkan dirinya."Selamat pagi semua, perkenalkan nama aku Alexander, biasa dipanggil Alex dan berasal dari Inggris," ucap Alex sembari tersenyum, memperlihatkan kedua lesung pipi yang dimilikinya."Sangat tampan." Itulah ungkapan dari setiap siswi yang memperkenalkan diri, wali kelas menyuruhnya untuk duduk di samping Alleta. Alex pun melangkahkan kaki, menuju ke meja yang ditempati gadis tersebut. Kemudian wali kelas memanggil Alleta, untuk memperkenalkan dirinya. Alleta berjalan ke depan kelas, lalu berkata, "Selamat pagi semua, perkenalkan nama aku Alleta, biasa disapa Al. Aku pindahan dari SMA Negeri 1 Bandung," ungkapnya sambil kelas mempersilakan Alleta agar kembali ke tempat segera berjalan menuju ke bangku, di samping Alex. Selama pembelajaran dimulai, Alex selalu diam-diam memperhatikan wajah cantik Alleta. Bibirnya yang tipis, rambut sebahu, wajahnya yang menenangkan sangat nyaman untuk dipandang. Alleta yang menyadari hal itu, hanya diam sambil memperhatikan materi yang dijelaskan oleh ibu guru di depan berbunyi, menandakan waktu pembelajaran jam pertama telah selesai. Seluruh siswa-siswi berhamburan keluar kelas, ada yang kantin, ke taman ataupun ke perpustakaan. Sedangkan Alleta sendiri memutuskan untuk ke hendak keluar dari kelas, langkahnya terhenti ketika tangannya ditahan oleh Alex. "Al, kamu mau ke kantin yah?" Alex bertanya sambil menatap Alleta. Alleta pun menjawab, "Iya.""Aku boleh ikutan bareng kamu gak?" Alex melepas tangan Alleta dari genggamannya. "Hmm, oke," sahut berdua pun ke kantin bersama. Sepanjang perjalanan, beberapa siswi memandang Alleta dengan rasa iri, melihatnya berjalan bersama seorang Alex yang berwajah tampan. Alex yang menyadari hal itu, mengatakan pada Alleta agar tidak perlu menanggapi bulan, tahun dan waktu berganti. Tanpa terasa membuat mereka berdua semakin akrab dan dekat. Benih-benih cinta pun tumbuh di hati keduanya. Hubungan yang semula hanya sebatas teman, sahabat, kini berganti sebagai hubungan yang mereka jalani tidak berjalan dengan mudah, sebagaimana yang mereka harapkan. Keyakinan yang berbeda, menjadi tembok penghalang yang sangat tinggi. Sehingga menempatkan keduanya pada situasi yang sangat rumit. Yaitu, memilih mempertahankan keyakinan, atau berpaling dari-Nya, demi rasa cinta pada sang AlletaSemilir angin menerpa dedaunan, menari mengikuti alunan musik yang diciptakan oleh damai, dan tenang, begitulah rasanya ketika aku dan kekasihku duduk berdampingan, di hamparan pasir putih yang luas ini. Menanti senja yang akan segera hadir, melihat burung-burung terbang bebas di angkasa. "Apa yang kau pikirkan?" tanya Alex membuat Alleta tersadar dari lamunan."Aku memikirkan tentang kelanjutan hubungan kita sekarang. Bagaimana kita dapat hidup bersama selamanya, jika restu Tuhan pun tak ada untuk kita."Hening, membuat perasaan menyesakkan kian terasa. Beberapa menit menunggu, Alex tiba-tiba menggenggam jemariku."Aku mencintaimu, Alleta. Aku ingin terus berada di sampingmu, menikmati indahnya senja bersamamu." Alex menatap dalam wajah Alleta, yang telah sembab oleh air mata."Alex, kita sudahi saja, ya, hubungan ini? Karena kurasa, ke depannya kita akan semakin menderita, jadi kumohon-" "Stop, Alleta. Jangan lanjutkan itu. Kamu mencintai Tuhanmu, begitupun aku. Namun, untuk sekarang kumohon jangan dulu menyerah.""Sampai kapan kita akan seperti ini, Alex? Aku capek. Aku ingin memilikimu selamanya, tanpa harus berpaling dari Tuhanku."Kembali hening, aku tahu ini bukanlah pilihan yang mudah untuk kami. Namun, ini adalah akhir dari semua kisah ini. Ini adalah takdir."Baiklah, Alleta. Jika berpisah adalah pilihan yang terbaik untuk kita berdua, maka aku menerima keputusanmu." "Namun, izinkan aku untuk terus mencintaimu, hingga ajal menjemputku," lirih Alex di sela membawaku dalam dekapannya, dekapan paling nyaman yang akan sangat aku rindukan. Semilir angin menyatu bersama kami, menjadi saksi kisah cinta dua insan remaja yang saling mencintai, tetapi tak dapat hidup bersama karena perbedaan keyakinan. Kesedihan menyelubungi dinding-dinding hati. Suara tangis disimpan erat oleh angin. Sedangkan kenangan disimpan oleh senja perlahan meredup, lalu hilang ditelan adalah senja yang selalu kunantikan hadirnya." —Alleta"Jika rindu, tataplah senja. Karena di sana, dalam sinar keindahannya tersimpan segala kenangan tentang kita." —Alexander Tiana JumaniaJumkat 945 Kisahromantis kali ini bertema CINTA BEDA AGAMA , berkisahkan percintaan perempuan yang bernama Hasna dalam menghadapi perasaannya. Bagaimanakah kelanjutan "Kita gak bisa untuk melanjutkan hubungan ini lagi Hanin." Tian mengatakan hal tersebut secara tiba-tiba. Untung saja pada saat itu Hanin sudah selesai meminum-minumannya. "Jangan bercanda, Tian." Tian menggeleng pelan, "Aku gak bercanda." Air mata sudah menetes dari kedua pelupuk mata Hanin. Tian yang melihat itu tak sampai hati, dia pun menggenggam tangan Hanin guna menenangkan gadis berhijab itu. "Seharusnya dari awal kita gak menjalani hubungan ini. Kita sama-sama udah tau kan ujungnya bakal begini." Hanin mengangguk tanda mengiyakan perkataan Tian namun hatinya masih tak rela untuk melepaskan pria itu. "Tapi aku sudah terlalu jatuh Tian. Apa kita gak bisa tetap melanjutkan hubungan ini?" Tian menggeleng dengan tatapan sendu. "Kamu tahu kalau papaku seorang Pendeta, aku gak mungkin bisa meninggalkan agamaku. Kamu juga begitu, gak diberi restu orang tua kamu untuk bersama dengan ku bukan?" Hanin menghapus air matanya sendiri. "Oke kalau itu kemauanmu. Aku mencoba untuk menerima semuanya meskipun sulit. Tapi aku bolehkan minta satu hal sama kamu untuk yang terakhir kalinya?" Tian mengangguk, "Boleh apapun itu untukmu." "Aku ingin memelukmu untuk terakhir kalinya Tian." Setelah Hanin mengatakan itu mereka berdua pun berpelukan. Menumpahkan seluruh perasaan terluka mereka bersama dengan derasnya air mata yang mengalir. Seolah bumi pun merasa sedih, hujan pun turun dengan derasnya. *** Ditulis 24 November 2017Dipublikasi 13 Januari 2018
KetikaCinta Beda Agama. Cerita Pendek By Nay Bonay on 10 April 2021 ; 367 views Rating (1 votes, average: 5,00 ) Log in to rate this. 0.

Cerpen Karangan Farischa Indah MaulidiahKategori Cerpen Cinta, Cerpen Kisah Nyata, Cerpen Patah Hati Lolos moderasi pada 26 March 2023 Setelah sampai di dalam gua disambut dengan baik oleh nenek kakek sama ayahnya Azka, meskipun gua baru pertama kali ketemu. “Eh ada menantuku, sini Zee duduk samping ayah” sapa ayahnya Azka “Gak boleh, Zee duduknya sama aku gak sama ayah” jawab Azka sambil gandeng tangan gue buat duduk di sebelahnya. Melihat itu nenek dan orangtua Azka langsung tertawa. Gua yang melihat itu langsung malu banget plus salting parah sama pipi gua merah kayak tomat. “Lihat buk anakmu posesif sekali sama pacarnya” ucap ayahnya sambil masih tertawa. “Helehh, ayah juga begitu ya sama ibu” jawab Azka yang tidak terima. “Sudah-sudah kok malah pada berantem” lerai sang ibu. “Oh iya namanya siapa cantik, dari tadi kok diam sama” tanya neneknya. “Nama aku Asyeilla Kenzie nek, dari kota sebelah” jawab gue sambil gugup. “Cantik namanya seperti orangnya, biasa aja jangan gugup gitu” jawab nenek sambil pegang tangan gua yang dingin banget gara-gara gugup. “Hehehe iya nek” jawab gua sambil tersenyum. “Zee belum makan siang kan, ayuk kita makan bersama, jangan sungkan-sungkan anggap saja rumah sendiri ya” ajak ibu sambil gandeng tangan gua. Gua cuman nurut aja lah yaaa, biasalah baru pertama kali ketemu masih sungkan-sungkan. “Zee kamu gak ada alergi terhadap makanan kan” tanya ibu “Enggak kok buk aku makan apa aja” jawabku dengan sopan. “Ah kalau begitu bagus, di makan semua ya ini tadi ibu yang masak sambil di bantuin Azka loh” jawab ibu. “Oh Azka bisa masak buk, kemarin aku tanya katanya gak bisa masak” tanyaku sambil melihat ke Azka. “Sebenarnya sih gak bisa masak, cuman tadi ibu gak ada temannya buat masak jadi Azka deh yang ibu ajak” jawab ibu sambil cengengesan. “Sudah-sudah nanti saja ceritanya, Sekarang kita makan dulu” sela kakek yang dari tadi diam. Setelah kita selesai makan siang, kita langsung balik ke ruang keluarga, di situ gua baru sadar kalau dari tadi kakeknya Azka ngelihatin gua terus. Gua yang lumayan peka dalam soal perasaan tau kalau kakeknya si Azka tidak suka sama gua. Perasaan gua disitu agak mulai gimana gitu, Azka yang melihat itu pun langsung tanya sambil bisik-bisik “Kenapa sayang, kok dari tadi aku lihat in kamu tidak nyaman disini” “Enggak kok biasa aja, cuman lumayan capek tadi perjalanan lumayan jauh” jawabku sambil tersenyum dan bisik-bisik. Azka cuman mengangguk doang, habis itu tangan gua di pegang, mungkin biar gua kembali nyaman lagi. Waktu menunjukkan jam 0400 setelah Shalat Ashar sama mandi di sana gua langsung minta pulang, ya tau sendiri gua disini agak lumayan gak diterima. “Kenapa cantik kok minta pulang, kenapa tidak menunggu makan malam saja” tanya ibu Azka. “Hehehe tidak apa-apa buk, di rumah nanti ada acara mankanya minta pulang” jawabku sopan sambil tersenyum. “Beneran kan tidak apa-apa..?, Kalau disini mungkin ada yang bikin kamu tidak nyaman bilang aja” tanya ibu Azka yang kayaknya tidak percaya sama alasan gua. “Beneran kok buk, di sini nyaman banget kok aku suka” jawab gua meyakinkan bahwa gua baik-baik saja. “Ya sudah hati-hati ya cantik, kalau sampai rumah kabarin yaa, dan kalau Azka ngebut tabok aja” ucap ibu sambil dada-dada ke gua sama Azka. “Iya buk” jawab gua sambil tersenyum dan dada-dada. Pas di perjalanan Azka heran kenapa gua dari tadi diam aja, tumben gitu katanya, ya soalnya gua orangnya agak pencicilan dan cerewet banget. “Kenapa sih sayang kok tumben diam aja, tidak mood ya” tanya Azka memecahkan keheningan. “Ah nggak kok sayang cuman mengantuk aja. Aku tidur dulu nanti kalau mau sampai bangunin ya” jawabku meyakinkan, dan setelah bilang begitu aku langsung menata posisi biar tidurku lumayan enak. “Ya sudah tidur aja. Nanti kalau sampai aku bangun in” jawab Azka sambil mengelus rambut gua. Pas sampai rumah gua. Gua yang sudah bangun dari sebelum sampai ke rumah gua. Azka langsung turun dan bukain gua pintu mobil dia. Gua yang langsung turun dan tidak lupa bilang makasih. “Tidak mau mampir dulu nih..?” tanya gua basa basi lah biasa. “Tidak babe, kapan-kapan saja. Habis ini mau main sama teman-teman boleh??” jawab dia “Boleh aja sih sayang, itu mah terserah kamu. Ya sudah kalau mau pulang hati-hati ya di daerah dekat wisata tadi agak rawan begal” ucap gua ngingetin dia. “Siap sayang, I Love You soo much, sudah sana masuk” jawab dia kecup kening gua “Love you more sayang” jawab gua, habis mengatakan itu gua langsung masuk ke dalam rumah sambil dadah-dadah ke dia, dia pun juga bales dadah-dadah ke gua sambil tersenyum. Setelah kejadian di rumahnya itu, gua sama Azka agak lumayan renggang. Udah jarang telfonan, jarang ke temuan, dulu mah setiap minggu kita bisa ketemu. Tapi gua juga sih jarang balas WhatsApp dia ya kan anak kelas akhir biasalah sibuk. Lima bulan kemudian gua sama dia kembali ke temuan lagi dan gua minta di mall aja, tidak mau ke rumahnya. Ya tau lah ya kenapa. Yes betul karena kakeknya yang sampai saat ini tidak suka terhadap gua. Azka mah oke-oke aja soalnya gua nggak pernah cerita ke dia. Pas ketemu dia kelihatan banget bedanya, cara di ngetreat gua dulu sama sekarang beda banget. Ya gue mah positif tingking mungkin dia langi kecapean aja sih karena kemarin habis ada acara. Ya udahlah gua bodoamat. Pas kita nonton dia lebih sering banget ngecek handphonenya. Ya sudah gua maklumin orang sibuk. Pas kita makan juga dia memilih main handphone dari pada deep talks sama gua. “Kamu lagi ngapain sih yang kok maih handphone mulu dari tadi” tanya gua yang mulai bosen. “Ini temen tanya jadi kerja apa tidak, nanti mungkin kita tidak bisa lama-lama karena aku mulai kerja lagi nanti, tidak apa-apa kan sayang” jawab dia agak gugip. “Oh ya sudah habis makan aja, kamu langsung pulang duluan aja” jawab gua yang sudah bete. “Aduh jangan bete dong sayang, beneran ini tadi si dito temennya si Azka nawarin kerjaan, dari pada aku di rumah juga gak ngapa-ngapain jadi aku terima aja” jawab dia meyakinkan gua bahwa dia nggak bohong. “Ya sudah habisin tuh makanannya biar tidak mubazir” jawab gua Habis makan dan bayar, dia langsung pamit pulang, dia mau nganterin gua pulang, tapi gua nggak mau. Setelah kejadian itu, gua sama Azka makin renggang banget. Chattingan mungkin cuman 2-3 jam doang. Ya awalnya gua mikir mungkin dia sibuk kerja, makin lama gua biarin dia kok malah slow banget responnya. Dan alasannya selalu sama sibuk. Gua yang udah capek sama kelakuan dia. Gua cari tuh nomornya si dito, dan ya cuman butuh waktu 4 jam langsung ketemu. Tanpa nunggu lama-lama gua langsung chat tuh. Tanya si Azka kemana dan lain-lain. Dan lo semua tau apa yang dito bilang. Dito bilang kalau si Azka dijodohkan sama kakeknya. Dan yang bikin gua shock banget adalah. Si Azka bilang ke teman-teman yang lain bahwa gua sama Azka sudah putus. Gilak banget kan. Disitu gua bingung harus gimana, antara kesal sama sakit hati jadi satu. Bayangkan saja 2 Minggu lagi gua sama Azka Anniversary ke 2 tahun dan gua dikasih kejutan yang bikin gua nggak tau mau bilang apa saking spesialnya. Gua bilang ke dito kalau jangan kasih tau kalau gua sudah tahu kalau dia sudah punya tunangan. Setelah mengetahui semua itu gua menghilang selama 1 Minggu buat nenangin hati sama fikiran gua. Dan disaat seperti ini yang dampingi gua ya si dito itu. Dia yang ngasih semangat buat bangkit, dia yang nangin gua kalau dunia gua bakal baik-baik saja kalau tidak ada Azka dan lain-lain. Pas dimana gua sama Azka Anniversary. Gua tau kalau dia ketemuan sama si tunangannya itu mankanya gua mau memberikan kejutan ke Azka. Gua enggak ngabarin apapun Azka, gua dijemput dito dan dianterin ke cafe dimana Azka ketemuan. Setelah gua nyiapin hati buat tidak menangis. Gua langsung samperin dia sambil bawa kue dan hadiah perpinsahan. Dan lo tau reaksi dia. Demi apa pun lucu banget. Pas gua sampai di bangku dia. Dia kelihatan panik dan gugup ngeliat gua bawa kue sambil tersenyum. Si tunangannya yang tidak tau apa-apa diam sambil ngelihatin gua. Dia yang panik langsung bilang gini ke gua “Sayang kamu kok disini dan siapa yang jemput kamu” “Happy Anniversary, oh ya ini hadiahnya dan mulai sekarang kita udah selesai, jangan tunjukkan lagi wajahmu di depan gua. Dan terima kasih atas waktunya, gua bahagia banget jujur” ucap gua sambil tersenyum. “Sayang dengerin penjelasanku dulu ini tidak seperti yang kamu fikirkan” ucap dia yang panik. “Udah tidak apa-apa Santai aja, oh ya mbak, selamat ya atas tunangannya, dijaga yang baik ya mbak, semoga langgeng sampai kakek nenek” jawab gua dengan santai. “Oh kamu siapa ya kok tau kalau aku tunangannya Azka, dan itu Happy Anniversarynya siapa..? Dan itu Azka kok manggil kamu sayang, Aku sama Azka baru tunangan 3 bulan kok” tanya si cewek. “Oh kenalin saya Zee, temannya Azka, kamu tanya aja ke Azka Happy Anniversary buat apa, dan untuk siapa, sudah ya saya pamit, terima kasih” setelah mengatakan itu gua langsung pergi menghiraukan Azka manggil-manggil gua. Pas gua keluar langsung ketemu dito yang berdiri di luar Cafe dan langsung meluk gua sambil nenangin gua. Setelah kejadian itu gua blok semua sosial media Azka dan tunangannya. Gua sudah tidak mau berhubungan lagi sama dia. Dan untuk dito dia sampai sekarang kadang ngechat buat nanyain kabar gua. Dan gua denger-denger sih kalau si Azka sudah menikah di awal tahun 2022 kemarin tapi tidak dengan si cewek tunangannya dulu itu. End Cerpen Karangan Farischa Indah Maulidiah Blog / Facebook Rischa Nama Farischa Indah Maulidiah. Kuliah di Universitas Islam Negeri Salatiga semester 3. Cerpen Perjalanan Cinta Beda Agama Part 2 merupakan cerita pendek karangan Farischa Indah Maulidiah, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Mengenang Sebuah Mimpi Oleh Rahmi Semalam aku bermimpi. Dan kuanggap itu mimpi indah. Mimpi namun terasa nyata. 7 tahun lalu, aku mengenal seorang gadis. Berwajah indo, bertubuh tinggi dan langsing bak model catwalk. Kita Just a Short Story Oleh Selmi Fiqhi Perasaan gue lagi nggak karuan. Bawaannya pengen gulang-guling di kasur melulu. Apalagi kalau gue nginget-nginget kejadian siang tadi. Bisa frustasi gue! “Udah lah, Del! Lo kayak orang stres aja Bintang Antaris Oleh Yurika Bintang itu besar atau kecil? Apakah dia berada di langit yang paling tinggi? Atau ada di angkasa sana? Apakah aku mampu untuk menggapainya? mungkin tidak. Bintang itu tidak akan I Love You Oleh Pratiwi Nur Zamzani “Hari ini kita jadi ke mall kan, Fel?” “Iyalah, Ris! Masak nggak jadi?!” “Ohhh… Ya udah kalau gitu. Gue tinggal bentar ya?!” “Kemana?,” tanya Felly dengan mendongkakkan kepalanya ke Inikah Pengorbanan Cinta Oleh Nur Aeni Fadilla Langit malam begitu indah. Di sebuah lubang persegi di atas jendelaku terlihat bintang bertaburan di langit gelap itu. Sungguh indah cahaya bintang itu. Terpikir di benakku, Ibuku mungkin ada “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"

wkRv. 445 258 487 195 443 81 238 210 31

cerpen cinta beda agama