BabI Tinjauan Puataka A. Latar belakang Indonesia adalah negara yang memiliki potensi yang besar di bidang pertanian. Dalam sektor pertanian, peran subsektor peternakan sangat penting sebagai pendukung penyediaan protein hewani yang berasal dari ternak. Program ketahanan dan keamanan pangan yang dilaksanakan pemerintah Indonesia saat ini telah
Manajemen Pembibitan Ternak Kambing dan Domba Pembibitan ternak adalah usaha budidaya ternak yang bertujuan untuk menghasilkan bibit baik untuk tujuan produksi maupun sebagai upaya pemuliaan ternak. Pembibitan ternak merupakan sektor hulu dalam peternakan untuk penyediaan bibit berkualitas agar menghasilkan ternak yang memiliki produktivitas yang ternak kambing dan domba merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan bibit kambing dan domba yang produktiv dengan memperhatikan kesesuaian prasaran dan sarana yang adalah beberapa hal terkait prasarana dan sarana yang diperlukan dalam pembibitan ternak kambing atau dan LokasiDalam pembibitan ternak kambing maupun domba perlu memperhatikan ketentuan persyaratan lahan sebagai berikutLahan dan lokasi pembibitan harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW dimana lokasi pembibitan tersebut ada Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan yang dipilih memiliki potensi sebagai sumber bibit kambing maupun lokasi pembibitan juga harus memperhatikan kondisi dan topografi tanah agar mudah dalam mengatur pembuangan limbah sehingga tidak mencemari lingkungan akses jalan yang mudah dan terjangkau dengan alat indikator lahan dan lokasi di atas, pembibitan ternak kambing dan domba juga harus memperhatikan ketersediaan air dan sumber energi. Lokasi pembibitan harus tersedia sumber listrik dan sumber air yang memadai untuk menunjang pemeliharaan Juga Karakteristik Kewilayahan Ternak di Kabupaten Tolitoli Berdasarkan nila LQ, LI, dan SISaranaSelanjutnya dalam kegiatan pembibitan ternak kambing dan domba juga harus didukung oleh sarana yang memadai yang terdiri dari bangunan kandang dan sebagainya, alat dan mesin peternakan, alat kesehatan hewan, bibit, pakan, dan dan KandangBangunan merupakan sarana penting dalam pembibitan ternak karena sebagai tempat sebagian aktivitas pengelolaan peternakan dilakukan. Termasuk sebagai tempat pakan, kandang, tempat penampungan limbah, dan pembibitan ternak kambing dan domba diperlukan beberapa bangunan dan kandang antara lainKandang Pejantan Kandang ini digunakan sebagai kandang khusus untuk ternak pejantan. Sehingga ternak penjantan terpisah dari ternak Induk Kandang ini dikhususkan untuk induk kambing dan domba termasuk untuk kawin dan Pembesaran Kandang ini dikhususkan untuk pemeliharaan ternak kambing dan domba lepas sapih. Kandang Isolasi Kandang khusus untuk menampung atau memisahkan ternak yang sakit sehingga terpisah dari kawanannya. Kandang ini berfungsi untuk menghindari penularan penyakit dari ternak yang sakit ke ternak yang Laktasi Kandang laktasi khusus untuk ternak kambing perah sebagai kandang khusus untuk induk yang sedang dalam masa pengolahan dan penyimpanan pakan Bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk pengelolaan pakan ternak serta untuk penyimpanan pakan penampungan dan pengolohan kandang dalam pembibitan ternak kambing dan domba juga harus memperhatikan persyaratan kandang sebagai segi tata letak kandangKandang yang dibangun harus pada tempat yang kering dan tidak tergenang air pada saat kandang harus pada tempat yang mudah untuk memperoleh sumber kontruksi yang menjamin kelancaran sirkulasi udara serta mendapat penyinaran sinar matahari yang mengganggu lingkungan ramah lingkungan.Mudah diakses dengan alat TernakLuas Kandang1Jantan Dewasa1-1,2 m persegi/ekor2Betina Dewasa0,7-1 m persegi/ekor3Induk Laktasi0,7-1 m persegi/ekor + 0,5 m/ekor anak4Jantan/betina muda 7-12 bulan0,75 m persegi/ekor5Jantan/betina sapihan 4-7 bulan0,5 m persegi/ekorPemilihan BibitPembibitan ternak kambing dan domba harus memperhatikan bibit yang digunakan agar menghasilkan keturunan yang memiliki kualitas bibit kambing dan domba yang baik antara lainBentuk tubuh kompak, dada dan leher, garis punggung dan pinggang lurus, bulu lunak dan tampak mengkilap, tubuh besar dan kaki Kakinya lurus dan memiliki tumit Gigi lengkap, rahang atas dan bawah berasal dari keturunan kembar atau anak tunggal dari induk tidak menunjukkan gejala ternak sakit, aktif, mata cerah, dan konsumsi pakan PakanPemberian pakan untuk pembibitan ternak kambing dan domba harus sesuai dengan kebutuhan. Dibawah ini disajikan tabel kebutuhan ternak kambing dan domba pada berbagai masa 2. Kebutuhan Pakan Ternak Kambing untuk Pembibitan BB kgBK %BBPK %TDN %Ca %P %Kambing Lepas Sapih53,621700,230,21104,521,8700,230,21154,118,2650,210,20254,010,9600,200,19354,09,1600,190,18404,09,0600,190,18603,89,0600,190,18Kambing Induk Laktasi Awal Laktasi254,010,9600,300,22304,010,9600,290,21404,09,1550,280,20504,09,1550,270,20Kambing Induk Laktasi Akhir Laktasi254,010,0600,300,22304,010,0600,280,20404,09,1550,270,19503,58,2550,250,18Kambing Pejantan254,411,8650,210,19304,010,9650,200,18403,89,1600,200,18603,38,2550,170,15803,07,3500,150,14Keterangan BB Bobot Badan, BK bahan kering, PK Protein Kasar, TDN Total Digestible Nutrien, Ca Kalsium, P 3. Kebutuhan Pakan Ternak Domba untuk PembibitanBKkgBK%BBPK %TDN %Ca %P %Domba Lepas Sapih54,022,5901,201,0103,318,2700,760,67203,314,5600,420,38303,311,8600,290,26403,010,0600,250,23Domba Bunting205,09,8600,380,28304,08,2550,300,22404,78,2500,260,20504,38,0500,250,18603,07,8500,230,17Domba Jantan203,611,8650,400,36403,510,9600,210,19503,58,4550,170,15603,37,3500,150,14703,06,9500,140,13BB Bobot Badan, BK bahan kering, PK Protein Kasar, TDN Total Digestible Nutrien, Ca Kalsium, P pakan yang diberikan dapat berupa hijauan atau kombinasi hijauan dan konsentrat yang diramu khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing masa pertumbuhan ternak. Sebagai gambaran, kombinasi pakan yang bersumber dari hijauan berupa rumput dan leguminosa disajikan pada tabel dibawah 4. Imbangan Hijauan dan Leguminosa untuk Pakan Kambing dan DombaKondisi Fisiologi TernakKomposisi %HijauanLeguminosaDewasa/kering7525Bunting6040Menyusui5050Anak lepas sapih6040Baca Juga Cara Menyusun Ransum Ternak Ayam Sesuai KebutuhanPemeliharaanPemeliharaan ternak kambing dan domba untuk tujuan pembibitan juga harus diperhatikan agar ternak memperoleh perlakuan yang sesuai untuk mendukung pertumbungan dan perkembangan Pemeliharaan Ternak Kambing dan Domba Prasapih umur < 12 mingguTernak kambing atau domba prasapih adalah cempe yang masih menerima air susu dari induknya sehingga diperlukan perlakuan khusus sebagai berikutCempe yang berumur kurang dari 3 minggu harus terus mendapatkan suplai air susu dari induknya terutama harus dilapisi dengan alas yang kering dan hangat agar ternak merasa nyaman dapat berupa tilam atau jejabah.Untuk ternak yang tidak mendapatkan susu dari induknya harus diberikan susu atau kolostrum pengganti agar pertumbuhan awal dan imunitasnya cempe anak kambing berumur lebih dari 3 minggu sampai 8 minggu, dapat diberikan pakan dengan tekstur yang di atas 8 minggu ternak sudah dapat diberikan pakan berupa hijauan. Pemberian pakan hijauan pada fase ini diberikan bertahap sebagai perkenalan dan penyesuaian, tidak harus diberikan Pemeliharaan Ternak Kambing dan Domba Pascasapih umur 12 minggu keatasPascasapih adalah kondisi dimana ternak kambing dan domba sudah dipisahkan dari induknya yang dilakukan setelah ternak berumur 12 minggu 3 bulan. Pada fase ini pemberian air minum harus diperhatikan untuk mencegah ternak stres. Ternak juga sudah dapat diberikan pakan berupa hijauan dan sedikit Pemeliharaan Kambing dan Domba MudaTernak muda dilakukan pemeliharaan yang terpisah untuk memudahkan tata kelola termasuk pemberian pakan sesuai kebutuhan. Pember ian pakan dapat dilakukan dengan kombinasi hijauan dan konsentrat seseuai dengan kebutuhan Lihat tabel kebutuhan pakan diatas, serta pemberian air minum yang fase ini dilakukan pemeliharaan dan perawatan bulu, kuku, dan kulit secara rutin. Selain itu, untuk mencegah terjangkitnya penyakit juga dapat dilakukan vaksinasi serta pemberian obat cacing secara Pemeliharaan Kambing dan Domba DewasaKambing dan domba dewasa adalah ternak yang berumur diatas 1,5 tahun atau sudah memasuki fase reproduktif. Kambing dan domba dewasa dikategorikan sebagai a induk kering, b induk bunting, c Induk laktasi, dan d Induk KeringInduk kering adalah induk yang sedang tidak dalam fase menyusui atau laktasi. Induk kering adalah induk yang siap untuk dikawinkan kembali. Pemeliharaan induk kering pada pembibitan kambing dan domba harus memperhatikan hal-hal berikutPemberian pakan sesuai kebutuhan dan pakan ekstra 1 minggu sebelum dan sesudah pengaturan Induk buntingPemeliharaan kambing dan domba bunting harus memperhatikanPemberian pakan sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan peningkatan mutu pakan pada sepertiga terakhir fase air minum yang cukup sepanjang tempat beranak yang bersih, kering, dan Induk LaktasiInduk laktasi adalah induk kambing dan domba yang sedang dalam masa laktasi produksi air susu yang dalam pemeliharaannya memperhatikan hal-hal sebagai berikutPemberian pakan sesuai dengan kuantitas dan kualitas berdasarkan kebutuhannya, serta memperhatikan jumlah anak yang induk memiliki lebih dari 1 ekor anak maka perlu dilakukan pengaturan pemberian air minum yang cukup harus untuk ternak perah, pemeliharaan induk dan anak harus dipisah dengan tetap memenuhi kebutuhan air susu PejantanPemeliharaan pejantan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikutPemenuhan kebutuhan pakan serta pemberian pakan ekstra pada saat sebelum dan sesudah dipisahkan tersendiri pada kandang pejantan dan pemeliharaannya dilakukan pada masing-masing adalah proses krusial dalam pembibitan ternak kambing dan domba karena berhubungan dengan potensi bibit yang dihasilkan. Perkawinan dapat dilakukan secara alami atau buatan dengan metode Inseminasi Buatan IB.Untuk menghasilkan bibit yang berkualitas, perkawinan ternak harus memperhatikan hal-hal berikutPejantan yang digunakan adalah pejantan unggul dan menggunakan kawin alam sebaiknya memperhatikan ratio jantan betina 1 menggunakan IB, semen yang digunakan harus semen beku yang teruji kualitasnya serta bebas dari penyakit hewan terhadap kerabat dekat sebaiknya dihindari untuk meminimalisir kemunculan sifat resesif pada gejala estrus/birahi kambing dan domba yang biasanya antar 12 - 48 jam. Pengamatan dapat dilakukan secara langsung atau dengan menggunakan pejantan dibatasi maksimal selama 18 bulan, setelah itu dilakukan recording diperlukan dan sangat penting dalam kegiatan pembibitan ternak kambing dan domba. Pencatatan bertujuan untuk menginventarisir seluruh data yang berkaitan dengan ternak yang dibelihara. Pencatatan harus dilakukan pada seluruh ternak per individu yang adalah beberapa komponen yang harus dimasukkan dalam pencatatan pada pembibitan ternak kambing dan dombaCatatan rumpun atau galur silsilah minimal memiliki catatan silsilah satu generasi diatasnya.Catatan perkawinan, yang meliputi tanggal kawin, nomor pejantan, jenis perkawinan IB/kawin alam.Catatan kelahiran yang meliputi tanggal kelahiran, jenis kelahiran, dan bobot jumlah anak sekelahiran misalnya lahir tunggal atau kembarCatatan penyapihan tanggal dan bobot sapihCatatan bobot badan pada umur 6-12 bulan serta pada setiap jarak beranak calving interval.Untuk kambing perah diperlukan catatan tentang produksi susu sesuai denga periode vaksinasi dan pengobatan meliputi tanggal, perlakuan, dan jenis vaksin atau obat yang mutasi Riwayat pemasukan atau pengeluaran SeleksiHasil akhir yang diharapkan dalam sebuah pembibitan ternak adalah bibit yang berkualitas baik. Oleh karena itu pelu dilakukan seleksi untuk menjamin bahwa bibit yang dihasilkan adalah bibit unggul yang adalah beberapa indikator yang perlu diperhatikan dalam seleksi ternak kambing dan dombaIndukInduk kambing dan domba dengan catatan kelahiran yang teratur 3 kali dalam 2 frekuensi beranak kembar yang total produksi anak sapihan diata libido tinggi dan kualitas spermanya performa individu yang sesuai dengan standar berdasarkan rumpun dan galur IndukPembibitan untuk menghasilkan ternak sebagai calon induk harus memperhatikan hal-hal berikutMemiliki bobot sapih yang sesuai setelah dikoreksi terhadap umur induk dan tipe bobot badan diatas rata-rata pada umur 6 sampai 9 pertambahan bobot badan diatas rata-rata saat pra dan pasca penampilan fenotipe yang sesuai berdasarkan rumpun PejantanPembibitan untuk menghasilkan ternak sebagai calon pejantan harus memperhatikan hal-hal berikutMemiliki bobot sapih yang sesuai setelah dikoreksi terhadap umur induk dan tipe bobot badan diatas rata-rata pada umur 6, 9, dan 12 pertambahan bobot badan diatas rata-rata saat pra dan pasca libido yang tinggi dan kualitas sperma penampilan fenotipe yang sesuai berdasarkan rumpun pembibitan ternak juga harus disiapkan ternak pengganti yang bertujuan sebagai upaya peremajaan terhadap induk dan pejantan yang digunakan dalam pembibitan. Upaya ini dilakukan agar pembibitan tetap dapat menghasilkan bibit unggul yang yang dianggap tidak produktif lagi sebagai pembibit serta ternak yang tidak lolos seleksi sebagai bibit harus diculling. Ternak yang diculling diafkir dipisahkan dari kelompoknya dan dapat dilakukan penggemukan atau dapat langsung Juga 5 Faktor Penyebab Peternakan Rakyat Sulit Berkembang
Caraini memungkinkan peternak untuk memelihara bebek petelur di lahan yang sempit sekalipun. Caranya yakni bebek petelur tidak diumbar bebas. Dipelihara di dalam kandang. Namun memang kamu harus menyiapkan modal lebih. Sebab biaya pakan yang dibutuhkan jadi lebih banyak, dibandingkan metode semi intensif di pedesaan. 5.
Induk, Jantan maupun betina, yang akan digunakan dalam pembibitan sebaiknya memiliki track record yang baik. Selain itu, induk yang berkualitas akan menghasilkan anak yang berkualitas juga. Dengan demikian, peternak akan Iebih efektif dan efisien dalam biaya pemeliharaannya. Bahkan, peternak akan mendapatkan keuntungan tinggi secara finansial karena bibit yang jelas kualitasnya memiliki nilai jual tinggi. Untuk mendapatkan induk berkualitas, peternak harus mengetahui ciri-ciri induk betina dan pejantan yang baik. 1. lnduk betina Kambing induk betina dipelihara untuk tujuan perkawinan, lalu akan melahirkan anak sehingga diperlukan induk yang sehat dan subur serta memiliki kemampuan melahirkan melahirkan sekaligus menyusui. Adapun ciri-ciri fisik induk betina yang berkualitas baik antara lain sebagai berikut. Bentuk tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, bulu lunak dan mengilap, tubuh besar, tetapi tidak terlalu gemuk. Penampilan jinak dan sorot mata ramah. Kaki urus dan tumit tinggi. Jumlah gigi Iengkap, tinggi rahang atas dan bawah rata. Berasal dan kelahiran kembar. Ambing tidak terlalu menggantung dan bentuknya simetnis dengan puting. Sudah pernah melahirkan maksimal dua kali dengan jumlah anak dua ekor per kelahiran. Bebas dari penyakit. 2. Pejantan Pejantan yang baik mampu menghasilkan sperma yang unggul sehingga betina yang dikawininya bisa bunting. Selain itu, betina akan menghasilkan anak yang berkualitas unggul yang berasal dari sperma unggul. Jadi, sebelum dikawinkan, harus dipilih dahulu induk jantan yang baik. Mulai dari postur tubuh, sampai tingkah lakunya. Adapun cini-ciri fisik pejantan yang berkualitas baik, di antaranya sebagai benikut Tubuh besar dan relatif panjang. Bagian belakang tubuh lebih besar dan lebih tinggi. Dada lebar dan tidak terlalu gemuk. Alat kelaminnya normal dan simetnis serta sering terlihat ereksi. Memiliki pertumbuhan yang relatif cepat. Penampilan gagah, aktif, dan siap mengawini induk yang sedang birahi . Berasal dan kelahiran kembar. Berumur berkisar 1,5 - 3 tahun. Bebas dan penyakit.
Untuksyarat ternak, tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara. 1.
Bagaimanakah Cara Memilih Bibit Kambing Yang Baik? anakan kambing Kesalahan dalam memilih indukan akan menyebabkan kegagalan usaha yang berakibat pada kerugian usaha peternakan kambing. Untuk menghasilkan kambing dengan kualitas baik, pilihlah bibit indukan yang juga berkualitas baik. Sebagaimana usaha ternak pada umumnya, kualitas bibit kambing baik untuk usaha pembibitan, penggemukan, maupun usaha kambing perah. Bibit yang berkualitas akan menghasilkan produksi sesuai harapan, sebaliknya jika bibit yang dipelihara tidak berkualitas peternak akan merugi. Oleh karena itu, agar usaha yang telah dijalankan peternak tidak mengalami kegagalan dan kerugian, peternak harus jeli dalam memilih bibit kambing. Selain itu, peternak juga harus menguasai ciri-ciri bibit kambing yang baik sesuai tujuan pemeliharaannya. Bagi peternak pemula, dalam memilih bibit kambing sebaiknya meminta bantuan peternak yang sudah berpengalaman atau menyempatkan waktu untuk membaca buku-buku mengenai peternakan kambing Apa tujuan pemilihan bibit kambing yang baik? Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan usaha kambing. Secara umum ada tiga macam usaha kambing yaitu pembibitan kambing, penggemukan kambing, dan usaha kambing perah. Tujuan pemilihan bibit kambing untuk pembibitan adalah agar induk kambing dapat menghasilkan jumlah anak yang optimal dan mempunyai keturunan dengan kualitas mutu genetik yang baik. Misalnya, induk kambing dapat melahirkan dua ekor anak per kelahiran dengan bobot badan yang baik dan interval kelahiran juga baik. Dengan demikian, dapat tercapai tiga kali melahirkan dalam waktu dua tahun. Tujuan usaha penggemukan yaitu agar bibit yang dipilih dapat tumbuh dengan pertambahan bobot badan yang optimal dalam waktu tertentu, sedangkan tujuan pemilihan bibit untuk kambing perah yaitu agar kambing dapat menghasilkan susu yang optimal. Untuk membantu peternak mencapai tujuannya, sebaiknya peternak memasang target produksi usahanya sehingga lebih semangat dalam menjalankan usaha. Misalnya, target untuk pembibitan memperoleh jumlah anak yang sehat enam ekor dari tiap induk kambing dalam waktu dua penggemukan kambing memperoleh pertambahan bobot badan harian 100 g/ usaha kambing perah memperoleh susu 3 liter/ekor/hari. Bagaimana cara memilih usaha kambing yang tepat antara usaha pembibitan, penggemukan, atau usaha kambing perah? Faktor-faktor apa yang harus diperhatikan? Bagi peternak yang akan memulai usaha peternakan kambing sering kali bingung untuk memilih jenis usaha apa di antara ketiga jenis tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat digunakan bahan pertimbangannya sebagai berikut. 1. Pasar Pasar menjadi pertimbangan utama pada sebuah usaha peternakan. Siapa yang akan membeli, di mana tempat untuk memasarkannya, bagaimana sistemnya, dan berapa kebutuhannya. Jika pasarnya jelas lebih mudah untuk menentukannya. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan qurban atau aqiqah, berarti yang dipilih adalah usaha penggemukan. Untuk memenuhi permintaan bakalan, berarti yang dipilih usaha pembibitan, dan bila tujuannya untuk memenuhi permintaan susu, pilihlah usaha kambing perah. Intinya, kita harus jeli melihat dan memanfaatkan peluang usaha yang ada. Apabila kebutuhan untuk kambing qurban sudah jelas ada pasarnya, begitu pula untuk kebutuhan bibit sudah pasti pasarnya. Untuk pemasaran susu kambing perlu penelitian pasar lebih mendalam. 2. Modal Setiap jenis dan skala usaha membutuhkan modal berbeda. Berapa ekor yang akan diusahakan, jenis kambingnya apa, bagaimana kandangnya, berapa tenaga kerjanya, pakannya beli atau tanam, dan berapa lama dapat menghasilkan itu semua harus disesuaikan dengan modal. Apabila modalnya sedikit, sebaiknya dimulai sedikit demi sedikit, setelah setahun usaha dan terlihat untungnya, baru ditingkatkan atau cari investor. Usaha pembibitan tentunya membutuhkan perputaran modal lebih lama dibandingkan dengan usaha penggemukan, jika ingin penghasilan harian yang tepat, usaha kambing perahlah yang dapat dipilih. 3. Tenaga Kerja Berapa kebutuhan tenaga kerja, berapa gajinya, apa keahliannya, sudah berpengalaman atau belum. Beberapa hal tersebut penting untuk diperhatikan. Sebaik apa pun rencana yang dibuat, bila tenaga kerja bermasalah maka usaha peternakan yang dijalankan tidak akan berjalan lancar. Untuk usaha penggemukan, hal paling utama adalah tenaga kerja yang bertugas mencari dan memberi pakan serta membersihkan kandang. Selain itu, diperlukan juga tenaga ahli dalam mendeteksi berahi, merawat anak yang baru lahir, dan memelihara cempe/anak kambing. Untuk peternakan kambing perah, juga diperlukan tenaga yang ahli dalam mendeteksi berahi, merawat anak yang baru lahir, memelihara cempe, serta memerah susu. 4. Pakan Ketersediaan pakan yang ada di lokasi juga harus dipertimbangkan. Untuk penggemukan, pemberian pakan harus didukung dengan pemberian limbah pertanian/limbah industri seperti ampas tahu dan bungkil singkong. Untuk kambing perah khususnya, sangat membutuhkan pakan berkualitas dari limbah maupun konsentrat buatan pabrik, sedangkan untuk pembibitan pada saat pemeliharaan cempe dan induk masa bunting juga harus ditunjang dengan pakan tambahan dari limbah industri/limbah pertanian. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan faktor lainnya seperti seperti usaha pembibitan dan penggemukan yang dapat dilakukan di semua daerah, usaha kambing perah umumnya hanya dilakukan di daerah yang lebih dingin. 5. Kandang Kandang penggemukan biasanya menggunakan kandang koloni atau individu, sedangkan untuk pembibitan dan perah diperlukan kandang induk, kandang anak, dan tempat untuk memerah. Bagaimana cara memilih bibit kambing yang baik? Jenis-jenis kambing yang ada di Indonesia terdiri atas beberapa macam, misalnya kambing kacang, kambing jawa randu, kambing peranakan etawa PE, kambing etawa, dan lainnya. Setiap jenis kambing memiliki ciri dan karakter yang berbeda. Jenis kambing tipe dwiguna misalnya PE dan jawa randu. Jenis kambing ini dapat digunakan, baik untuk usaha pembibitan maupun kambing perah. Jenis kambing yang tepat untuk usaha pembibitan dan penggemukan saja misalnya kambing kacang, sedangkan tipe pedaging murni yaitu kambing boer dan kambing yang tipe perah yaitu PE dan kambing etawa. Ciri-ciri bibit kambing yang baik secara umum adalah sebagai berikut. Ciri-Ciri Calon Induk Kambing Baik 1. Calon induk tampak bersemangat,aktif bergerak, kepala selalu tegak, mata bercahaya, pertumbuhan bagus, rambut dan bulunya mengkilap. 2. Ukuran badan besar tetapi tidak gemuk. 3. Bentuknya kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus. 4. Kakinya lurus terlihat kokoh, serta memiliki tumit yang tinggi. 5. Umur di atas satu tahun. 6. Tingkat kesuburan reproduksi sedang. 7. Sifat keindukan baik. 8. Tubuh tidak cacat. 9. Berasal dari keturunan kembar dua. 10. Jumlah puting dua buah. 11. Berat badan lebih dari 20 kg. Ciri Calon Kambing Pejantan Baik Penampilan bagus dan besar. Umur di atas 1,5 tahun. Keturunan kembar. Mempunyai nafsu kawin yang besar. Sehat dan tidak cacat. note Induk pejantan yang berkualitas. bisa dilihat dari performa yang kompak, mata bersinar, dan sehat tidak cacat merupakan hal yang dapat dilihat pertama kalinya. Jenis kambing apa saja yang dapat digunakan dalam usaha pembibitan dan penggemukan? Apa perbedaan usaha pembibitan dan penggemukan? Apa keduanya bisa digabung? Apakah bisa jika ketiganya digabung? Semua jenis kambing dapat dipelihara untuk usaha pembibitan dan penggemukan. Sebagai contoh, kambing jawa randu, kambing PE, kambing etawa, kambing gembrong, kambing boer, dan kambing kacang. Pemilihan jenis kambing didasarkan pada permintaan pasar, keterampilan peternak, kondisi alam, dan modal. Ciri utama usaha pembibitan yaitu adanya seleksi terhadap kambing yang berkualitas standar dan kambing yang di bawah standar. Kambing yang berkualitas dipelihara sebagai bibit, sedangkan kambing yang kualitasnya di bawah standar dijadikan sebagai kambing konsumsi penggemukan. Penentuan kualitas kambing antara lain berdasarkan bobot badan dan bentuk fisik lainnya. Dalam usaha pembibitan juga harus menghindari perkawinan inbreeding kawin sekerabat. Masalah pakan untuk kambing pembibitan juga harus lebih hati-hati seperti penggunaan pakan fermentasi. Jenis pakan tersebut dapat mempengaruhi siklus berahi induk kambing. Kambing penggemukan lebih bebas dalam hal pemberian pakan, asalkan pakan yang diberikan tersebut tidak membahayakan. Hal ini karena siklus hidup kambing penggemukan lebih pendek dibandingkan dengan kambing untuk pembibitan. Salah satu jenis kambing yang punya prospek usaha baik saat ini adalah kambing peranakan etawa PE. Hal ini karena sifat kambing PE yang dwiguna, yaitu dapat dijadikan kambing perah, pembibitan, dan penggemukan sekaligus. Bagaimana cara memilih bibit kambing PE yang baik? 1. Bibit PE Betina Penilaian kambing yang berkualitas berbeda sesuai dengan umurnya antara PE betina dewasa dengan PE dara dan cempe. Penilaian PE betina dewasa yaitu sebagai berikut. a. Telinga panjang terjuntai minimal 28 cm dari lekukannya. b. Kontur telinga lemas. c. Panjang badan minimal 85 cm. d. Tinggi badan minimal 78 cm. e. Cekung hidung minimal 22 cm. f. Lingkar perut minimal 100 cm. g. Bobot hidup minimal 60 kg. h. Gelambir panjang dan lebar. i. Ekor melengkung ke atas. k. Kambing susu berukuran sedang dan menyambung. Puting susu seperti botol dan tergantung lurus, sejajar, sertab simetris. Postur ambing dan puting seperti ini biasanya mampu berproduksi 3 liter/hari. 2. Bibit PE Pejantan Seperti halnya kambing PE betina, seleksi pejantan pun tidak sama untuk umur yang berbeda. Umur pejantan minimal 30 bulan. Untuk PE pejantan muda dapat dinilai dari cara berdiri yang tegak, kaki tegak lurus, bulu mulus mengkilap, pandangan mata tajam, dan ekor melengkung ke atas. Adapun seleksi kambing PE dewasa jantan adalah sebagai berikut. a. Telinga panjang terjuntai minimal 32 cm dari lekukannya. b. Kontur telinga lemas. c. Panjang badan minimal 100 cm. d. Tinggi badan minimal 90 cm. e. Cekung hidung minimal 25 cm. f. Lingkar perut minimal 100 cm. g. Bobot hidup minimal 80 kg. h. Gelambir panjang dan lebar. i. Ekor melengkung ke atas. j. Bibir atas dan bibir bawah sejajar saat mulut menutup. k. Dua buah zakar berukuran besar dan turun dengan panjang sejajar. l. Bulu badan mulus dan mengkilat. m. Berdiri tegak dan lurus. Bagaimana cara memilih bibit kambing etawa yang baik? Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk memilih bibit unggul kambing etawa adalah sebagai berikut. a. Postur tubuh yang besar, tinggi, panjang, padat, dan seimbang. b. Telinga dengan panjang terjuntai minimal 30 cm jantan dewasa kelas A. Untuk betina dewasa panjang telinga minimal 27 cm dan lebar 6 cm. c. Bibit betina memiliki keturunan profilik. d. Memiliki kepala besar, pendek, cembung, dan melengkung. e. Warna yang umum dimiliki kambing etawa adalah hitam kelam bersinar, putih salju bersinar, merah kecokelatan bersinar, serta perpaduan variasi kepala sampai pundak hitam keseluruhan, belakang putih bersih, dan pergelangan kaki hitam. f. Bulu pada kambing etawa umumnya ada yang lurus dan ada yang keriting. g. Kambing etawa memiliki kaki yang besar, tegak lurus, dan berisi bulu lebat. h. Ekor panjang, besar, berdiri, dan bergerak-gerak. i. Kambing etawa memiliki leher yang besar, panjang, dan lebar. Jika berjalan menengadah ke atas membentuk sudut 50°. j. Tanduk pada kambing etawa umumnya besar, panjang, kokoh. Bervariasi membengkok ke belakang dan menutupi telinga. Bentuk tanduk umumnya tidak bulat. k. Pada jantan, skrotum berwarna hitam dan berbentuk W, ukurannya besar dan bertangkai pendek. Pada betina, ambing dan puting susu besar, lurus, panjang. Bibit betina berkualitas. Salah satu ciri bibit betina berkualitas baik terlihat dari bentuk ambingnya yang besar dan tidak cacat. Bibit betina yang berkualitas juga memiliki sifat profilik. 7. Berapa macam jenis kambing etawa? Berdasarkan kualitas kelas dan istilah dalam masyarakat, kambing etawa terbagi atas tiga macam, yaitu sebagai berikut. 1. Kambing Etawa Super Kambing etawa super merupakan jenis kambing kontes yang memiliki fisik jauh di atas kambing rata-rata. Kambing jenis ini menjadi pilihan utama untuk dipelihara serta memiliki harga jual yang tinggi. Walaupun harga jualnya mahal, masyarakat rela merogoh kocek demi mendapatkan kambing jenis ini. Akan tetapi, jarang sekali peternak yang rela melepas kambing etawa super yang dimilikinya. Transaksi jual beli kambing etawa jenis ini sering kali terjadi pada saat kontes. Kontes kambing etawa super selalu ramai didatangi pengunjung dari berbagai daerah dan sering terjadi omset diluar nalar pada saat transaksi jual beli kambing ini. Hal ini karena harga kambing sangat jauh tinggi di atas harga kambing etawa pada umumnya. Kambing Etawa Super 2. Kambing Etawa Kaligesing Merupakan persilangan kambing etawa asal India dengan kambing lokal. Pertama kali dikembangkan di daerah Purworejo, Kecamatan Kaligesing. Perbedaan antara kambing etawa asli dan kambing etawa jenis ini adalah pada warna bulunya yang beragam. Mulai dari cokelat, hitam, bercak bercak, dan belang. Ciri khas yang utama yaitu telinga melipat ke depan dan warna kepala hitam seperti ninja. Warna bulu yang disukai masyarakat adalah perpaduan warna putih pada badannya dan hitam pada bagian kepala. Kambing etawa kaligesing merupakan kambing berkualitas yang banyak dipelihara sebagai koleksi. Walaupun tubuhnya tidak sebesar kambing etawa super, tetapi kambing etawa kaligesing juga sering diikutsertakan pada kontes karena keindahannya. 3. Kambing Etawa Senduro Berasal dari Lumajang Jawa Timur tepatnya daerah lereng gunung berapi Senduro. Nama senduro diberikan pada awal bencana gunung berapi yang melanda Lumajang. Hingga saat ini, kambing etawa senduro dikembang biakan dan mempunyai nama tersendiri di hati penggemar kambing. Umumnya, kambing etawa senduro ipelihara untuk diambil produksi susunya. Warna tubuh kambing etawa senduro dominan putih bersih dan bergelambir pada bagian leher. Panjang telinga mencapai 50 cm, postur besar, dan tingginya dapat mencapai 1 meter. Bagaimana tips membeli kambing etawa? Berdasarkan pengalaman peternak, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan pada saat membeli kambing etawa. Kriteria tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Pola Warna Tubuh Kambing etawa biasanya memiliki pola warna yang bervariasi seperti putih, hitam, dan cokelat. Pola warna terbanyak yaitu paduan antara putih-hitam atau cokelat-putih. Pola warna paling banyak digemari saat ini adalah pola dasar badan putih dengan pola warna kepala hitam legam. 2. Pola Telinga dan Kepala Pola telinga yang bagus adalah yang menjuntai ke bawah, lemas dan panjang. Semakin panjang telinga kambing, berarti semakin bagus kambing tersebut. Panjang telinga kambing etawa yang ideal sekitar 23—35 cm. Untuk kriteria pola kepala yang bagus, terlihat dari bentuk kepala yang cembung seperti lingkaran bila dilihat dari samping dan memiliki rahang yang kuat. 3. Pola Tubuh Semakin besar tulang pada kambing, kemungkinan kambing tersebut untuk tumbuh kembang kambing akan maksimal. Hal ini merupakan cara yang mudah untuk memperkecil risiko kerugian jika membeli kambing di pasar. Bagamana ciri-ciri kambing etawa yang digunakan untuk kontes? Ciri-ciri kambing etawa yang dapat digunakan untuk kontes adalah sebagai berikut. a. Postur tinggi, panjang, besar, padat seimbang, tampak depan dan belakang sama besarnya ideal. b. Bentuk kepala besar, pendek, cembung setengah lingkaran. c. Telinga panjang, melipat, lebar, lurus, lentur, tidak bergelombang/ keriting dengan kelipatan luar dan dalam yang simetris. d. Pola warna keserasian antara 2—3 warna dalam tubuh kambing yang mempunyai nilai seni. e. Rewos/jibrak bulu belakang bersih, panjang, lebat, dan bergelombang menjuntai ke bawah. f. Bulu/rambut bulu yang bersih, mengilat, lebat merata di seluruh badan g. Leher/gelambir panjang, besar, serta padat dengan gelambir yang lebar membentuk variasi yang baik serasi. h. Tanduk besar, kokoh, dan pipih dengan variasi melingkar ke samping dan mengarah ke depan. i. Ekor ekor yang berbonggol tebal, panjang, berdiri tegak dengan variasi bulu yang lebat. j. Kaki bentuk kaki kokoh, besar, serasi, tidak berbentuk X atau O. K. Testis/ambing testis besar, sedang, dengan variasi bentuk W. Pada betina, ambing harus besar serta lentur dengan variasi puting yang sama. Bagaimana cara memilih kambing perah yang baik secara umum? Untuk memilih kambing perah yang berkualitas baik, perhatikan empat cara sebagai berikut. 1. Perhatikan ukuran tubuh kambing tersebut. Kambing yang besar akan memiliki kemungkinan yang lebih besar dalam menghasilkan susu yang lebih banyak dibandingkan kambing yang berukuran lebih kecil. Untuk kambing saanen, toggenburg, dan anglo nubian, pilih yang berat rata-ratanya 42 kg dan tingginya sekitar 67 cm. Untuk kambing peranakan etawa PE, pilihlah yang beratnya minimalnya 20 kg. 2. Lihat seluruh bagian tubuh kambing tersebut, jangan sampai terdapat cacat. Matanya harus bersinar dan tidak sayu. 3. Pilihlah kambing yang jinak dan ramah sehingga memudahkan untuk diperah. Selain itu, pilih kambing yang gerakannya lincah dan aktif. Hal ini karena menandakan bahwa kambing tersebut sehat. 4. Perhatikan dengan cermat bagian ambing. Ambing merupakan kelenjar penghasil susu. Ambing memiliki dua bagian yaitu tempat penampung dan tempat mengeluarkan susu puting. Ambing dengan kualitas baik adalah yang kencang kulit luarnya dan tidak jatuh atau lemas. Hal ini karena ambing yang lemas akan menyulitkan peternak ketika diperah dan akan mengganggu kambing ketika berjalan. Ambing yang lemas tersebut akan mudah terluka dan menyebabkan terjadinya penyakit mastitis. Produksi susu juga dipengaruhi oleh volume ambing. Volume ambing dapat dihitung dengan cara melihat perbandingan antara diameter horizontal dan vertikal. Ambing yang berbentuk mendekati bulat adalah yang terbaik. Bagian penampung susu dan puting harus memiliki perbandingan besar yang sama. Pilih kambing dengan bagian puting yang besar dan panjang sehingga memudahkan peternak dalam memerah. Semakin tua umur kambing, semakin besar pula putingnya. Bagaimana cara mengetahui kambing etawa yang mandul? 1. Ciri Pejantan Kambing Etawa Mandul Kambing etawa jantan mulai berahi pada umur 6—8 bulan. Berahi ditandai dengan kaki depan yang berwarna cokelat, kuning, dan kotor. Apabila pada umur tersebut kaki depan kambing etawa jantan terlihat bersih, kemungkinan kambing etawa jantan tersebut mandul. 2. Ciri Indukan Kambing Etawa Mandul Kambing etawa betina mulai berahi pada umur 6 bulan. Secara fisik, sulit untuk menentukan apakah seekor kambing etawa betina mandul atau tidak. Umumnya, kambing betina yang sudah beranak bentuk ambingnya akan membesar. Apabila dijumpai pada kambing betina yang sudah tua tetapi ukuran ambingnya masih kecil, ada kemungkinan jika kambing betina tersebut mandul. Untuk menghindari kemandulan pada kambing peliharaan, sebaiknya beli pejantan dan indukan kambing etawa dari peternak lain yang terpercaya. Akan lebih baik jika peternak datang langsung ke peternakan untuk melihat dan mengamati sendiri kambing etawa yang akan dibeli. Peternak dapat juga menanyakan langsung ke pemilik kambing untuk mengetahui umur dan riwayat dari kambing tersebut. Mengapa performa kambing etawa yang dipelihara di tempat saya tidak sebaik kambing etawa di Kaligesing? Dalam usaha peternakan kambing etawa, prinsip keberhasilan ditentukan oleh banyak faktor yaitu dari pemilihan bibit yang baik, perkandangan yang memadai, dan kualitas pakan yang diberikan. Akan tetapi, sering kali terjadi perbedaan performa yang terjadi tersebut bukan disebabkan oleh pemilihan bibit. Pada dasarnya pemilihan bibit oleh peternak sudah benar, tetapi permasalahan itu timbul akibat kesalahan dalam sistem perkandangan dan pemberian pakan. Dengan demikian, kambing yang dipelihara tidak sebaik di Kaligesing. Kandang yang terlalu sempit tentu saja membuat udara menjadi kurang dan akan mengakibatkan pengap, dehidrasi, lalu menyebabkan kerontokan bulu kambing. Sebaliknya, kandang yang terlalu lebar membuat gerak kambing tidak beraturan. Kandang kambing tradisional yang ada di wilayah Kecamatan Kaligesing sudah melalui penelitian yang panjang meskipun tidak secara formal. Peternak Kaligesing memiliki pengalaman yang panjang dalam membuat kandang kambing etawa dan memiliki sejarah panjang dalam menentukan ukuran kandang ideal. Penyebab lainnya adalah kesalahan pemberian pakan. Banyak peternak baru yang tidak memahami secara benar faktor nutrisi yang dibutuhkan oleh kambing etawa sehingga kambingnya tidak berkembang sesuai dengan yang kita harapkan. Hijauan pakan ternak sampai saat ini masih menjadi andalan peternak wilayah Kaligesing, meskipun sudah dikenal teknologi alternatif makanan ternak. Pemberian konsentrat sebenarnya juga diperbolehkan dengan ketentuan bahwa konsentrat tersebut memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan kambing etawa. Akan tetapi, peternak juga harus menyadari bahwa pemberian konsentrat secara terus menerus akan mengakibatkan perubahan sistem pencernaan pada kambing etawa. Apa kelebihan kambing jawa randu dibandingkan dengan kambing jenis lainnya? Kambing jawa randu merupakan hasil persilangan antara kambing kacang dengan peranakan etawa. Kambing jawa randu masih memiliki genetika cenderung mendekati kambing kacang meski tubuhnya relatif lebih besar dibanding kambing kacang. Kambing jawa randu memang tak segagah dan tak secantik etawa, namun termasuk kambing penghasil daging serta susu yang baik seandainya dirawat dengan benar selayaknya kambing etawa. Kambing jawa randu lebih cocok sebagai alternatif penghasil daging karena harganya yang relatif lebih murah dari kambing etawa. Kambing jawa randu juga banyak diminati sebagai hewan qurban. Kambing jawa randu mudah dibudidayakan karena termasuk kambing yang relatif cepat tumbuh menjadi besar dengan pola makan yang mudah seperti kambing kacang. Pemberian pakan silase atau fermentasi sangat cocok untuk kambing jawa randu. Hal ini karena pakan fermentasi akan mempercepat pertumbuhan kambing menjadi besar dan gemuk. Kambing jawa randu juga tidak memerlukan kandang yang kokoh seperti kambing etawa. Apa kelebihan kambing kacang dibandingkan dengan kambing jenis lainnya? Nama kambing kacang merupakan panggilan khusus dari masyarakat Indonesia. Istilah kacang diberikan karena kelebihan kambing ini dibandingkan dengan jenis kambing lainnya. Kelebihannya yaitu rasa dagingnya lebih enak daging tanpa lemak, badannya lebih berisi, mudah dalam perawatan, cepat berdadaptasi dengan lingkungan, lebih tahan penyakit, cepat beranak dan sering beranak kembar dua bahkan kadang kembar tiga profilik. Kambing kacang mudah didapatkan dengan harga yang murah dan terjangkau sehingga memungkinkan petani yang bermodal kecil untuk berbudidaya kambing kacang. Ciri ciri kambing kacang yaitu sebagai berikut. 1. Badan relatif kecil dan pendek. 2. Panjang tanduk jantan 10 cm, sedangkan tanduk betina 8 cm. 3. Panjang telinga sekitar 15 cm dan memiliki hidung yang lurus. 4. Kambing jantan memiliki janggut, sedangkan kambing betina tidak berjanggut. 5. Persentase karkas sekitar 44—51%. 6. Bobot sapih umur 90 hari yaitu sekitar 10 kg. 7. Kambing betina beranak pertama kali pada umur 12—13 bulan. 8. Kambing jantan mencapai dewasa kelamin pada umur 19—25 minggu 135—173 hari, sedangkan betina pada umur 307 hari. 9. Kemampuan hidup saat lahir 100%, sedangkan kemampuan hidup dari lahir sampai sapih yaitu sekitar 79%. 10. Kemungkinan induk melahirkan anak kembar dua sekitar 52%, anak kembar tiga 3%, dan kelahiran tunggal 44%. 11. Bobot hidup kambing jantan 25 kg dan bobot hidup kambing betina 15—20 kg. Cara memilih bibit kambing kacang jantan yang berkualitas baik yaitu sebagai berikut. 1. Tubuhnya besar dan panjang, tidak terlalu gemuk, gagah, punggung lurus, serta dada dalam dan lebar. 2. Kaki lurus dan kuat serta memiliki tumit yang tinggi. 3. Buah zakar normal dan memiliki libido tinggi. 4. Umur lebih dari 1,5 tahun gigi seri tetap. 5. Berasal dari keturunan kembar. Cara memilih induk kambing kacang yang baik sebagai berikut. 1. Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, serta bertubuh besar tetapi tidak gemuk. 2. Jinak dan sorot matanya ramah. 3. Kaki lurus dan tumit tinggi. 4. Tidak cacat, rahang atas dan bawah rata. 5. Ambing simetris dan jumlah puting dua. 6. Umur lebih dari 12 bulan dua buah gigi seri tetap. 7. Berasal dari keturunan kembar. Mengingat jarang peternak kambing di pedesaan yang memiliki catatan kelahiran kambing. Bagaimana cara menentukan umur kambing dengan melihat gigi? Sebelum membeli kambing, salah satu hal yang harus selalu ditanyakan oleh pembeli adalah umur kambing. Pertanyaan yang sering digunakan yaitu apakah kambing tersebut sudah pupak atau belum. Meskipun seekor kambing tubuhnya besar tetapi jika belum pupak, biasanya pembeli akan mencari kambing lainnya yang sudah pupak. Pupak yaitu kondisi gigi kambing yang sudah mengalami pergantian dari gigi seri susu menjadi gigi seri permanen. Kambing yang sudah pupak minimal sudah berumur 1,5 tahun. Apabila gigi seri susu masih utuh seluruhnya berarti kambing belum pupak dan umurnya di bawah satu tahun. Penentuan umur kambing yang paling tepat adalah dengan melihat catatan kelahiran kambing tersebut. Akan tetapi, di pedesaan sering kali seekor kambing lahir tanpa ada catatan kelahiran recording dari pemiliknya. Dengan demikian, sulit untuk mengetahui kapan, tanggal, bulan, dan tahun kambing tersebut dilahirkan. Metode penentuan umur melalui gigi sudah lama dibuktikan kebenarannya. Bagi pembeli yang belum paham dapat meminta bantuan orang yang berpengalaman ketika membeli kambing. gbr pergantian gigi kambing Edey 1993 mengemukakan bahwa susunan gigi seri permanen pada kambing yang sudah dewasa adalah sepasang gigi seri sentral, sepasang gigi seri lateral, sepasang gigi seri intermedial, sepasang gigi seri sudut pada rahang bawah, tiga gigi premolar dan tiga gigi molar. seri sudut pada rahang bawah, tiga gigi premolar dan tiga gigi molar. Lebih lanjut Frandson 1993 menyatakan bahwa pendugaan umur kambing berdasarkan gigi seri susu yaitu sebagai berikut 1. Jika pada kambing telah tumbuh sepasang gigi seri susu sentral, kambing berumur 1—7 hari. 2. Sepasang gigi seri susu lateral, kambing berumur 1—2 minggu. 3. Sepasang gigi seri susu intermedial, kambing berumur 2—3 minggu. 4. Sepasang gigi seri susu sudut, kambing berumur 3—4 minggu. 5. Sepasang gigi seri susu sentral akan digantikan oleh sepasang gigi seri permanen sentral ketika kambing berumur 1—1,5 tahun. 6. Sepasang gigi seri susu lateral akan digantikan oleh sepasang gigi seri permanen lateral ketika kambing berumur 1,5—2,5 tahun. 7. Sepasang gigi seri susu intermedial akan digantikan oleh sepasang gigi seri permanen intermedial ketika kambing berumur 2,5—3,5 tahun. Dimanakah tempat untuk mendapatkan kambing etawa ras Kaligesing yang berkualitas baik? Berapakah kisaran harga kambing etawa ras Kaligesing? Salah satu tempat yang direkomendasikan untuk membeli kambing etawa ras Kaligesing adalah peternakan gunung kelir. Alamat Komplek menara gunung kelir rt 07 rw 01. Tlogosirah Katerban, Desa Donorejo, Kec. Kaligesing, Kab. Purworejo, Jawa Tengah. Telepon 081392759532 Totok/Sugiharto Telepon 081390997929 Bambang Seperti halnya harga ternak lainnya, harga kambing etawa ras Kaligesing juga berubah seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, sebagai acuan untuk membeli kambing jenis ini dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. gbr tbl harga kambing kaligesing Masuk ke Daftar Tips -> Cara Ternak Kambing Sebelumnya -> Seluk Beluk Dunia Kambing
Pxdkj. 261 382 198 62 254 337 440 192 48
indukan ternak yang tidak baik untuk pembibitan ditandai dengan